Bioskop
Menteng, Jakarta (sekitar 1950-1960)
Perfilman
Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara
sendiri pada tahun 1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop
lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok
M dan masih banyak film lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu
antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla,
Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.
Pada
tahun-tahun itu acara Festival Film Indonesia masih diadakan tiap tahun untuk
memberikan penghargaan kepada insan film Indonesia pada saat itu. Tetapi karena
satu dan lain hal perfilman Indonesia semakin jeblok pada tahun 90-an yang
membuat hampir semua film Indonesia berkutat dalam tema-tema yang khusus orang
dewasa. Pada saat itu film Indonesia sudah tidak menjadi tuan rumah lagi di
negara sendiri. Film-film dari Hollywood dan Hong Kong telah merebut posisi
tersebut.
Hal
tersebut berlangsung sampai pada awal abad baru, muncul film Petualangan
Sherina yang diperankan oleh Sherina Munaf, penyanyi cilik penuh bakat
Indonesia. Film ini sebenarnya adalah film musikal yang diperuntukkan kepada anak-anak.
Riri Riza dan Mira Lesmana yang berada di belakang layar berhasil membuat film
ini menjadi tonggak kebangkitan kembali perfilman Indonesia. Antrian panjang di
bioskop selama sebulan lebih menandakan kesuksesan film secara komersil.
Setelah
itu muncul film film lain yang lain dengan segmen yang berbeda-beda yang juga
sukses secara komersil, misalnya film Jelangkung yang merupakan tonggak tren
film horor remaja yang juga bertengger di bioskop di Indonesia untuk waktu yang
cukup lama. Selain itu masih ada film Ada Apa dengan Cinta? yang mengorbitkan
sosok Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra ke kancah perfilman yang
merupakan film romance remaja. Sejak saat itu berbagai film dengan tema serupa
yang dengan film Petualangan Sherina (film oleh Joshua, Tina Toon), yang mirip
dengan Jelangkung (Di Sini Ada Setan, Tusuk Jelangkung), dan juga romance
remaja seperti Biarkan Bintang Menari, Eiffel I'm in Love. Ada juga beberapa
film dengan tema yang agak berbeda seperti Arisan! oleh Nia Dinata.
Selain
film-film komersil itu juga ada banyak film film nonkomersil yang berhasil
memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul Pasir Berbisik yang
menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain
dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas
Bantal yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga
film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja,
juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata.
Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2
yang turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film
Indonesia juga kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.
Saat
ini dapat dikatakan dunia perfilman Indonesia tengah menggeliat
bangun.Masyarakat Indonesia mulai mengganggap film Indonesia sebagai sebuah
pilihan di samping film-film Hollywood. Walaupun variasi genre filmnya masih
sangat terbatas, tetapi arah menuju ke sana telah terlihat.
Terdapat
beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat selama ini, diantaranya:
Action
Komedi
Drama
Petualangan
Epik
Musikal
Perang
Science
Fiction
Fantasi
Horror
Gangster
Thriller
Tidak ada komentar:
Posting Komentar